Bandara Internasional Lombok (BIL) Mampu Mendorong Peluang Usaha Masyarakat Sekitar

Bandara Internasional Lombok (BIL) Mampu Mendorong Peluang Usaha Masyarakat Sekitar

 
Bandara Internasional Lombok (BIL) yang sudah beroperasi sejak 1 Oktober 2012 mampu mendorong pertumbuhan usaha masyarakat baik di bidang angkutan maupun pedagang makanan di sekitar bandara.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Nusa Tenggara Barat Ridwan Syah di Mataram, Rabu, mengatakan dengan beroperasinya BIL memberika peluang berusaha kepada masyarakat, ini merupakan dampak positif dari kehadiran bandara itu.

“Perusahaan angkutan umum terutama taksi saat ini semakin berkembang. Khusus yang beroperai di BIL yang sebelumnya hanya 65 unit kini bertambah menjadi 115 unit belum termasuk mobil travel,” katanya.

Ia mengatakan, untuk masyarakat yang berjulan di kawasan BIL, perlu diatur. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah harus mengatur para pedagang, karena bandara bukan tempat berjualan, karena ini menyangkut keamanan bandara.

“Para pedagang harus berjualan di luar kawasan bandara. Pemda harus membuat tempat-tempat khusus masyarakat berjualan, seperti tempat menjual kerajinan termasuk makanan dan minuman,” katanya.

Menurut Ridwan Syah, Pemkab Lombok Tengah harus menyediakan lahan khusus untuk tempat berjualan masyarakat agar mereka tidak berjualan di dalam kawasan bandara, karena ini menyangkut masalah keamanan bandara.

“Dampak secara langsung dari beroperasinya BIL di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, itu antara lain meningkatnya angka kunjungan wisatawan dibandingkan ketika bandara masih beroperasi di Selaparang,” ujarnya.

Ia mengatakan, terpenuhinya target satu juta wisatawan yang ditetapkan dalam program unggulan Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 tidak terlepas dari dukungan BIL. Keberadaan bandara tersebut merupakan salah satu faktor penentu terealisasinya target kunjungan satu juta wisatawan.

Indikator lain, menurut dia, adalah pergerakan pesawat baik mendarat maupun lepas landas mengalami peningkatan cukup signifikan.

“Ketika di Selaparang, Mataram setiap hari hanya 24 atau 48 pergerakan, sedangkan sekarang di BIL meningkat tajam menjadi sekitar 80 atau 160 landing dan take off. Jadi ada peningkatan cukup signifikan,” katanya.

Menurut Ridwan Syah, dari perkembangan jumlah maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke BIL mengalami peningikatan. Ketika masih di Bandara Selparang hanya delapan, saat ini berkembang menjadi 12 maskapai penerbangan yang beroperasi.

Terkait dengan konektivitas, katanya, ada pembukaan rute-rute baru. Rute penerbangan domestik yang sudah terealisasi dalam satu tahun adalah rute Lombok (NTB)-Makassar (Sulawesi Selatan).

Sementara rute penerbangan internasional adalah Lombok – Kualalumpur, Malaysia.

Selain itu, kata Ridwan Syah, juga ada peningkatan kapasitas dari rute-rute lama, terutama penambahan frekuensi penerbangan, misalnya Surabaya dan Jakarta.

Menikmati Indahnya Sembalun Lombok Timur

Lombok bukan hanya kaya akan keindahan pantainya, tapi juga punya wilayah di dataran tinggi yang sejuk dan indah pemandangannya, salah satu yang lumayan terkenal adalah Sembalun.
 
Wilayah sembalun ini berada di sisi timur Gunung Rinjani, masuk di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Untuk mencapai lokasi ini dari Mataram, tidaklah sulit, bisa menggunakan motor maupun mobil, karena jalannya sudah aspal. Akan tetapi harus diperhatikan juga kemampuan kendaraan nya, karena akan dijumpai tanjakan tanjakan terjal. Jangan sampai  kendaraan mogok karena gak kuat naik. 
 
Tanjakan terakhir sebelum sampai puncak Pusuk Sembalun lumayan terjal, biasanya banyak motor motor yang pengendaranya awalnya berboncengan, pas sampai sini si pemboncengnya turun jalan kaki nenteng helm di belakang motor yang suaranya meronta ronta, berusaha sekuat mungkin menaiki setapak demi setapak jalan aspal ini. 
 
Pemandangan di belokan sebelum puncak ini lumayan bagus, biasanya lokasi ini digunakan oleh wisatawan untuk berfoto foto :

 

 

Nah lagi asyik asyik fotoan di lokasi ini, tiba tiba “BRAK” , terdengar suara motor jatuh. Langdung saya mengarahkan pandangan menuju asal suara itu, ya ampun ternyata ada motor jatuh di tanjakan sebelum lokasi ini, mereka berboncengan. Gak tahu gimana bisa jatuh, ini nih fotonya : 

 

Setelah puas berfoto foto, bernarsis narsis ria, kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak yang tinggal beberapa meter lagi. Aigooo, ternyata rame abis di sini. Di berugak tempat berjualan kopi, pop mie dan strawberry ini dipenuhi puluhan wisatawan lokal. Tujuan pertama saya adalah naik sedikit di bukit sebelah kiri, dari sini pemandangannya lebih bagus :

 
 
Nah dari spot ini terlihat berugak tempat jualan tadi, dan desa sembalun di bawah sana dengan dikelilingi perbukitan, wow, indahnya Sembalun.
 
Biasanya sih di sini banyak monyet berkeliaran, yang akan sangat senang sekali bila kita lemparin makanan ke arah dia, entah itu kacang atau apapun, yang penting makanan, pasti mereka rebutan, dan yang jelas yang paling besar yang paling banyak dapat makanan, karena yang kecil kecil pada takut.
 
Cuma beberapa menit kita di sini, gak makan juga gak minum, kita langsung melanjutkan perjalanan ke bawah, menuju Desa Sembalun, rencananya sih mau cari kebun strawberry, pengen rasain sensasi memetik strawberry langsung dari kebun nya. 
 
Jalan menuju Desa Sembalun
Sebelum sampai di desa nya, saya melihat ada bapak bapak di pinggir jalan, berdiri di belakang meja yang di mejanya tersebut ada bungkusan bungkusan strawberry. Saya pelankan laju motor saya, saya lihat di belakangnya, ohh ternyata ada kebun strawberry, dan saya tengok, di dalemnya ada beberapa orang lagi asyik petik petik strawberry, langsung saya berhentikan kendaraan, turun dan mendekati bapak itu.

Uwouwo… ternyata bapak itu gak bisa ngomong bahasa indonesia, bahasanya Sasak abiss. Untunglah temen saya ada yang asli lombok, ngomonglah mereka berdua dengan bahasa yang gak saya mengerti.

Hoho ternyata kita bisa petik strawbery langsung dari kebunnya. Jadi nanti strawberrynya ditaruh di sebuah wadah kecil dari mika, nah sewadah kecil itu kita bayar lima ribu rupiah.

Kebun tersebut berada agak lebih tinggi dari jalan ini dan dipagari yang tingginya melebihi tinggi badan manusia, alhasil kita harus naik menggunakan tangga untuk sampai ke kebun itu.

Nah di situ sudah disediain banyak wadah mika, kita tinggal ngambil sesuka kita, semau kita, sebanyak mau kita, terserah dah, asal bayar aja.

Kebun bapaknya sih gak luas, cuma sekotak aja kira kira 15×6 meter. Strawberry nya udah banyak dipetik orang orang, tapi masih ada beberapa di balik balik daunnya. Jadi kita harus sibak daunnya, baru nanti kelihatan strawberry strawberry segarnya. Huhuhu, warnanya merah menyala, segeeerrr… Saya petik petik, dapet tiga bungkus mika, jadi saya bayar 15 ribu ke bapak itu.

Masing masing udah bawa hasil buruannya, yaitu berkotak kotak strawberry segar. Saatnya melanjutkan perjalanan….

Sesampainya di pemukiman penduduk, kami mampir di sebuah tempat bernama Kawasan Rumah Adat dan Makam Berugaq Reban Bande. Untuk masuk, tidak ada tiket masuknya, cuma ada kotak amal yang bisa kita isi seikhlasnya. Di dalam komplek itu ada beberapa rumah adat.

Ada yang berbentuk panggung, ada yang biasa. Berdinding kayu dan beratap tumbuhan kering (semacam rumbia). Lebih masuk ke dalam, terdapat pohon besar yang daunnya tinggal beberapa helai saja, dan di bawahnya terdapat semacam lapangan kecil berlantai semen.

 

 

Menurut bapak bapak yang berada di sini, lokasi ini digunakan sebagai Upacara Adat Ngayu Ayu. Ngayu-ayu berasal dari kata rahayu, artinya memohon keselamatan. Prosesi ini dimulai dengan pengambilan air dari 12 mata air. Jadi pengen lihat dan ngikutin upacara ini, kata bapaknya sih ada nanti tahun depan (berarti 2013) sekitar purnama bulan Juni. Yaaa semoga bisa nonton……

jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH